![]() |
Suasana Jumat pertama di bulan Syawal 1446 Hijriah di Masjid Agung Medan penuh dengan semangat dan kekhusyukan.ist |
Medan — Suasana Jumat pertama di bulan Syawal 1446 Hijriah di Masjid Agung Medan penuh dengan semangat dan kekhusyukan. Ribuan jamaah tumpah ruah memadati masjid yang terletak di Jalan Diponegoro itu.
Masjid besar dan megah tersebut terasa semakin hidup, menjadi pusat syiar Islam yang menggugah hati pada hari yang penuh berkah itu, Jumat (4/4).
Sejak pukul 11.00 WIB, jamaah dari berbagai penjuru Kota Medan mulai berdatangan. Mereka datang dengan wajah-wajah yang masih bersinar oleh cahaya Ramadan, membawa semangat baru menyambut Syawal. Tak hanya barisan dewasa, tampak pula para pemuda, anak-anak hingga para lansia, memenuhi saf-saf hingga ke halaman masjid.
Salat Jumat dipimpin oleh Imam Ustadz Muhammad Fadli, S.Pd.I dan Muazzin Ustadz Nasri Harahap, S.E dengan khatib Ustadz H Abdul Latif Khan, S.Ag. Sang muazzin melantunkan azan dengan suara merdu yang menggema, menggetarkan hati dan menyeru umat untuk bersatu dalam ibadah.
Turut hadir dalam salat Jumat tersebut Ketua Bidang Kemakmuran dan Kegiatan Ibadah BKM Masjid Agung, H. Yuslin Siregar, yang juga Sekretaris Badan Kenaziran Masjid Agung Medan, Bendahara BKM H Darwin, H Suriadi Bahar, Zulrizal Yusuf dan lainnya.
Kehadiran mereka menambah kekhidmatan suasana dan menunjukkan kuatnya sinergi antara pengurus masjid dan jamaah.
Ustadz Abdul Latif Khan menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga semangat kebersamaan pasca-Ramadan. Ia menekankan bahwa Syawal bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan membumikan nilai-nilai takwa di tengah kehidupan sosial.
“Momentum Syawal merupakan momen yang sangat tepat dan strategis bagi kita semua untuk berkolaborasi,” ujarnya dengan penuh semangat. “Saya pikir momentum Syawal harus kita jadikan pijakan untuk membangun koordinasi, menjaga ukhuwah, dan berhenti saling menyalahkan. Jangan ada lagi merasa diri paling benar.”
Pesan itu menggema di benak para jamaah yang mendengarkannya dalam suasana hening, penuh haru dan renungan. Khatib mengajak semua elemen masyarakat untuk meninggalkan ego sektoral dan memperkuat sinergi, demi terciptanya Sumatera Utara yang berkah, damai dan maju.
Usai salat, Ustadz Abdul Latif Khan kembali menegaskan kepada wartawan bahwa kolaborasi antar elemen masyarakat adalah kunci untuk membangun peradaban yang lebih baik.
“Kalau kita bersatu, InsyaAllah Sumut akan diberkahi. Jangan saling menuding, mari saling menguatkan,” ujarnya sambil tersenyum ramah kepada para pewarta.
Jumat pertama Syawal di Masjid Agung Medan bukan sekadar ibadah rutin, tapi juga simbol semangat baru untuk merajut kebersamaan dan membangun masa depan. Dari lantunan doa, gema takbir, hingga salam hangat antarjamaah, semuanya menjadi isyarat bahwa Syawal adalah awal dari gerak bersama menuju Sumatera Utara yang lebih religius, harmonis, dan berkah.rel