Selamat Berbahagia, Tak Ada Kursi Kosong di Resepsi Ini: Bukti Daudsyah Tokoh Semua Kalangan

Share:

 


Garda.ida _ Sabtu 12 April 2025 itu, Convention Hotel Santika Medan bukan sekadar menjadi tempat berlangsungnya sebuah resepsi. Ia menjelma menjadi rumah besar silaturahmi, tempat berkumpulnya wajah-wajah dari berbagai penjuru kalangan, agama, profesi, dan generasi. 


Tak ada sekat. Tak ada jarak. Dan benar adanya, tak satu pun kursi kosong di ruangan itu—sebuah bukti nyata bahwa Drs. H. Daudsyah Munthe, MM bukan hanya tokoh, tapi juga sahabat bagi banyak hati.


Hari itu adalah momen bersejarah bagi keluarga besar Daudsyah. Putri ketiganya, Dita Erisa Putri, SE, menikah dengan pujaan hatinya, Seftian Febry Yoga, SH, dalam suasana yang bukan hanya sakral, tapi juga sarat makna. 


Dalam nuansa bulan Syawal yang masih hangat, pernikahan ini tak hanya menjadi pesta keluarga, tetapi juga menjadi perhelatan silaturahmi akbar yang penuh kekeluargaan dan saling sapa. 


Tak sedikit yang datang sambil berucap, “Ini sekaligus halal bi halal, ya Bang Daud…”


Sebagai Ketua Bidang Humas Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Agung Medan yang juga Ketua Harian DPP Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Sumut, serta tokoh yang pernah menjabat Pj. Bupati Labuhanbatu Utara dan berbagai jabatan penting lainnya di Pemprov Sumut, Daudsyah bukanlah nama asing. 


Ia hadir dalam banyak peristiwa, banyak ruang, dan banyak hati. Maka tak heran jika resepsi pernikahan putrinya menjelma menjadi ajang pertemuan berbagai kalangan—dari ulama hingga birokrat, dari pengusaha hingga seniman, dari pengurus masjid hingga sahabat lama yang sekadar ingin menyampaikan “barakallah”.


Yang paling mencolok adalah kehadiran keluarga besar Masjid Agung Medan. Mereka datang tak sekadar sebagai undangan, tapi sebagai bagian dari keluarga besar yang tak pernah absen mendukung dan mendoakan.


 Terlihat hadir di antaranya Ketua Badan Kenaziran Masjid Agung Medan, Drs. H.T. Dzulmi Eldin, S., M.Si, Sekretaris BKM sekaligus Ketua Bidang Kemakmuran dan Kegiatan Ibadah H. Yuslin Siregar, Ketua Bidang Organisasi dan Manajemen H. Donald Sidabalok, Sekretaris Umum H. Hendra DS, serta pengurus lainnya seperti H. Mahmuzar Dharma Nasution (Totok), H. Sofyan Yahya, H. Muazad M. Zein, H. Abdullah Matondang, H Sabar Samsurya Sitepu, Zulrizal Yusuf, dan banyak lagi.


Sapaan hangat, pelukan penuh kerinduan, serta doa-doa yang lirih terdengar di sela-sela tawa dan canda. Resepsi itu menjadi oase kebersamaan di tengah hiruk-pikuk dunia. Sebuah panggung yang bukan hanya merayakan cinta dua anak manusia, tapi juga cinta pada nilai-nilai silaturahmi, keberagaman, dan kebersamaan.


“Pak Daudsyah itu seperti jembatan,” ujar seorang tamu dari kalangan pengusaha. “Beliau bisa menyatukan yang jauh, mendekatkan yang asing, dan membuat siapa pun merasa bagian dari keluarga.”


Ada sesuatu yang tak tertulis tapi terasa dalam resepsi itu. Mungkin karena almarhumah Hj. Eri Huriyaty, ibunda mempelai wanita, masih dikenang hangat dalam senyum tamu-tamu lama. Mungkin pula karena ketulusan tuan rumah yang menyambut setiap tamu dengan pelukan, bukan sekadar jabat tangan.


Dan ketika malam mulai turun, suasana tak jua reda. Justru semakin hidup dengan doa, tawa, dan harapan. Tak ada yang ingin cepat pulang. Semua larut dalam rasa kekeluargaan yang langka ditemukan di tengah zaman yang semakin individualis.


Hari itu, tak hanya dua hati yang disatukan. Tapi juga ratusan hati yang dirangkai kembali dalam simpul silaturahmi yang kuat. Dan di balik semua itu, berdirilah sosok seorang ayah: Daudsyah, bukan sekadar tokoh, tapi pemilik hati besar yang mampu menyatukan banyak lintas, dalam satu ruang: ruang yang penuh berkah. Rel

Share:
Komentar

Berita Terkini