Kemajuan Voli Indonesia Menuai Pujian, Luciana Taroreh Ingatkan Soal Ego Atlet dan Pentingnya Kekompakan Tim untuk Prestasi Dunia

Share:

 

Luciana Taroreh, bersama mantan altet voli Sumut, Paryono, Toni Eriadi, Anto Genk ( Ceo Media Sumut24.ist


Medan |  Garda.id

 Dunia voli Indonesia sedang menunjukkan kemajuan signifikan, terutama dalam hal pembinaan usia muda dan peningkatan kualitas kompetisi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Protokol PBVSI, Luciana Taroreh, yang juga dikenal sebagai salah satu legenda voli nasional dan peraih medali emas ASEAN Games tahun 1983.


Luciana menilai bahwa perkembangan positif ini dapat dilihat dari munculnya tim-tim usia muda yang dipersiapkan secara serius, mulai dari kelompok umur 16, 17, 19 hingga 21 tahun. Tim-tim tersebut kini sedang dalam tahap pembinaan menuju kejuaraan dunia, yang menjadi ajang unjuk gigi bagi para atlet muda Indonesia.


"Voli Indonesia sekarang jauh lebih maju dibandingkan zaman dulu. Sudah banyak event dan turnamen digelar, dari tingkat lokal hingga nasional. Ini sangat membantu pembinaan atlet sejak dini," ungkap Luciana saat berkunjung di Medan Sabtu (12/4).


Namun, di tengah pencapaian tersebut, Luciana juga memberikan catatan penting terkait mentalitas para atlet. Ia menilai bahwa masih banyak pemain yang mementingkan ego pribadi dibandingkan kerja sama tim. Padahal, menurutnya, dalam olahraga seperti voli yang bersifat kolektif, kekompakan dan kebersamaan adalah kunci utama untuk mencapai prestasi internasional.


"Yang masih menjadi masalah itu soal ego. Atlet kadang lupa bahwa voli itu permainan tim. Kita harus solid, saling mendukung, bukan bermain untuk diri sendiri," tegasnya.


Luciana juga turut menyoroti kemunculan pemain voli putri berbakat, Mega, yang belakangan mencuri perhatian dunia setelah sempat memperkuat tim di Korea Selatan. Menurut Luciana, kehadiran Mega menjadi bukti bahwa pemain Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di tingkat global. Ia berharap Mega dapat menjadi panutan bagi atlet-atlet muda, baik dari sisi teknik maupun etika bermain.


"Kita bangga dengan Mega. Dia bisa bersaing di luar negeri, dan sekarang menjadi perhatian dunia. Harapan saya, dia bisa menjadi inspirasi bagi pemain-pemain muda di tanah air. Kita butuh lebih banyak panutan seperti dia," kata Luciana yang juga dikenal sebagai salah satu passer terbaik dalam sejarah voli nasional.


Dengan pembinaan yang konsisten dan pembenahan sikap para atlet, Luciana optimis voli Indonesia bisa berbicara banyak di level Asia maupun dunia dalam waktu dekat.

Red

Share:
Komentar

Berita Terkini