![]() |
Dr Sakhyan Asamara.ist |
Medan | Garda.id
Ketua Majelis Pimpinan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila Sumut, Dr. H. Sakhyan Asmara MSP, menanggapi tudingan terkait aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum anggota organisasi massa (Ormas) yang diklaim menyebabkan ratusan triliun investasi batal masuk. Menurutnya, hal tersebut tidak masuk akal dan tidak mencerminkan kenyataan di lapangan. Ia menyebutkan bahwa meskipun ada kemungkinan gangguan yang dilakukan oleh oknum Ormas, masalah tersebut lebih sering melibatkan lapisan bawah yang berada di lapangan, sementara pimpinan Ormas biasanya tidak terlibat langsung dalam aksi-aksi seperti itu.
Dr. Sakhyan juga dikenal sebagai Dosen S2, S3 Fisip USU dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIKP) menegaskan bahwa banyak pimpinan Ormas yang bersahabat dengan pengusaha. Jika terjadi aksi unjuk rasa, hal tersebut lebih disebabkan oleh keluhan masyarakat terkait dampak buruk operasional pabrik, seperti kerusakan jalan, polusi udara, dan limbah yang merugikan lingkungan. Oleh karena itu, aksi tersebut bisa melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, bukan hanya Ormas semata.
Lebih lanjut, Dr. Sakhyan menyarankan agar evaluasi dilakukan dengan cermat. Ia berpendapat bahwa jika saat ini banyak investor yang gagal masuk, hal itu lebih disebabkan oleh "preman berdasi" atau pihak yang memiliki kewenangan lebih tinggi dalam menentukan nasib usaha, bukan karena preman lapangan yang dianggap sebagai orang kecil. Menurutnya, komunikasi yang baik antara pengusaha dan pimpinan Ormas sangat penting agar tidak terjadi gangguan yang merugikan dunia investasi.