Hikayat Balikpapan

Share:
Ist



GARDA.ID | Hikayat Balikpapan


Purwadi, 

Ketua LOKANTARA


Usaha untuk menggali kearifan lokal dilakukan pada hari Rabu Wage, 9 Oktober 2024. Dengan cara penelitian dan pengkajian budaya. Tim akademisi Yogyakarta bertugas membuat analisa kebudayaan. Harapan yang dituju demi kokohnya identitas nasional. 


Ahli filologi diwakili oleh Venny Indera Ekowati S.Pd M.Lt. Sehari hari akrab dengan aksara tradisional. Naskah klasik diteliti. Perbandingan teks untuk mendapat data penulisan asli. Pembacaan naskah untuk memperoleh makna narasi. Hikayat raja raja Melayu, Hikayat Hang Tuang dan Hikayat Banjar terdapat pesan pesan luhur. 


Analisis kebahasaan dilaksanakan oleh Erna Istikomah S.Pd MA. Pakar linguistik tepat untuk mengkaji kebudayaan daerah. Aspek kajian meliputi bidang fonologi, morfologi, sintaksis dan semanti. Fonologi menganalisis bunyi bahasa. Morfologi menganalisis bentuk kata. Sintaksis menganalisis tata kalimat. Semantik menganalisis tentang makna. Seluk beluk hikayat sangat dihayati oleh rakyat Kalimantan. 


Etnografi yang terdapat di kota Balikpapan cocok sebagai bahan refleksi. Prof Dr Suwardi M.Hum terkenal dengan kepakaran antropologi sastra. Budaya Dayak sangat tepat dibahas secara antropologis. Butir butir kearifan lokal berguna untuk memberi kesadaran. Generasi muda perlu mengerti arti penting keberagaman. Pulau Kalimantan kaya adat istiadat. 


Wacana keberagaman dilandasi sikap toleransi. Analisis Wacana merupakan keahlian Dr Mulyana M.Hum. Buku referensi karyanya sungguh penting. Bhinneka Tunggal Ika, bahwasanya berbeda beda tetapi tetap satu jua. Pemahaman wacana keberagaman ini menjadi sarana pendidikan karakter. Masyarakat Dayak dan Banjar hidup berdampingan dengan etnis Jawa, Bugis, Melayu, Sunda, Bali, Sasak, Maluku dan Papua. Suasana guyub rukun damai. 


Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dengan seni hidup menjadi indah. Garapan seni dikerjakan oleh Dr Susilo Pradoko M.Si. Estetika musik Dayak dan Banjar memuat kebajikan. Upacara adat Banjar dan Dayak kerap diiringi musik tradisional. Mantra etnis Dayak tersohor memiliki daya magis. Mistik musik masuk dalam kategori kepercayaan teologis. Tafsir hermeneutik sesuai dengan situasi budaya kota Balikpapan dan sekitarnya. 


Praktik seni pedalangan ditunjukkan oleh Dr Muh Mukti M.Sn. Pagelaran wayang sambung merupakan bentuk akulturasi budaya. Unsur teologi dan estetika diterapkan dengan harmonis. Pengetahuan tentang Hikayat Banjar dapat memperkaya plot, alur, setting, tema wayang sambung. Pertukaran informasi dan koneksi seni tentu memperluas cakrawala budaya nusantara. Studi perbandingan budaya jelas diperlukan. Nilai lokal, nasional dan global berjalan beriringan dengan selaras serasi seimbang. 


Sultan Haji Mohammad Sulaiman tokoh besar. Teladan keutamaan cermin pembinaan jiwa kebangsaan. Kota Balikpapan bangga mempunyai panutan agung. Energi dan inspirasi mengalir deras. Masa silam terukir jelas dan lugas dalam Hikayat Balikpapan. 


Untuk melengkapi kunjungan budaya ini, perlu kiranya tim memberi oleh oleh. Yakni tembang dhandhanggula. Suasana edukasi dan tradisi tampak bertaburan serba manis. 


Dhandhanggula


Balikpapan kutha kang pinanggih, 

Dunungipun Kalimantan wetan, 

Pranyata wilayah gedhe, 

Kinarya sambung srawung, 

Sanak kadang sami makarti,

Ngupaya panguripan, 

Murih bisa makmur, 

Tukang tambang among dagang, 

Guru mantri polri nelayan TNI, 

Sesama warga bangsa. 


Mandhegani Mbak Venny ing ngarsi, 

Sinengkuyung bareng lan Mbak Erna, 

Rikat trampil tandang gawe, 

Rombongan gya lumaku,

Pak Suwardi saha Pak Mukti, 

Sinartan Pak Mulyana, 

Pak Susilo laju, 

Tradisi lokal rinembag, 

Wus den esthi ibu pertiwi lestari, 

Mekare nuswantara. 


Hikayat Balikpapan memang penuh kesan. Nasihat leluhur Banjar dan Dayak digali, agar diri bertemu mujur. Kontemplasi dan refleksi, supaya dapat mawas diri. Keberuntungan pun senantiasa berpihak. 


Kepulauan Nusantara berbahagia. Hikayat Balikpapan menganjurkan untuk hidup mapan. Walaupun dibolak balik, kota Balikpapan selalu mapan. Murah sandang pangan papan intisari Hikayat Balikpapan. 


Pesan Sultan Haji Mohammad Sulaiman menuntun jaman. Lewat Hikayat Balikpapan, maka masyarakat Balikpapan tercurah rasa aman nyaman.rel

Share:
Komentar

Berita Terkini