HIKAYAT RAJA SIAK

Share:

 

Ist


GARDA.ID | HIKAYAT RAJA SIAK


Purwadi, Ketua Lokantara, 


A. Raja Bijak Bestari


Kali Siak mengalir bening sekali, 

Perahu sampan mengantar putra putri, 

Teladan bijak buat anak negeri, 

Raja utama tampil cakap berperi. 


Cermin berkilau menuntun adat Melayu. Air Sungai Siak mengalir tenang damai. Kerja kebudayaan berlangsung di bumi Riau. Pusat peradaban Melayu yang mahsyur karena tradisi bahari. Tepat sekali bila Ikadbudi peduli dan mengkaji. Ikadbudi singkatan dari ikatan dosen bahasa dan budaya daerah Indonesia. Berkumpul para peneliti dari UNES, UNESA, UNS, UPGRIS, UNHAS, UNILA, UNLAK, UNMUHLAM  , SARWI, UNY, UGM, UI dan UPI. Dengan semangat gotong royong mereka mengasah seni budaya, agar semakin mencorong. Raja Siak berkhitmad pada adab. 


Adat istiadat wahana untuk selalu hormat. Jalur untuk menuju wisata bahari sungai Siak sungguh mudah ramah dan murah. Bandara internasional Sultan Syarif Kasim II terhubung langsung dengan penerbangan dalam dan luar negeri. Kawasan seluruh penjuru nusantara bisa terhubung dengan Pekanbaru Riau. Suasana yang bersih dan rapi tampak setelah tiba di bandara Sultan Syarif Kasim II. Busana khas Melayu dikenakan petugas bandara yang berwarna warni. Kelihatan cerah agung anggun. Sultan Syarif Kasim II berterang sepanjang masa. 


Raja adil raja disembah. Maka masa keemasan raja raja Melayu terkenang kembali. Dinasti yang trampil tentang maritim, pelayaran, pelabuhan dan perairan. Warga Melayu ahli dalam tata kelola lautan. Selat Malaka yang menjadi muara sungai Siak dijadikan wahana perdagangan dan sarana lalulintas. Roda ekonomi berputar di sekitar sungai dan laut. Warga Melayu turun temurun memang praktisi maritim. Daulat raja senantiasa bercahaya. 


Bahari ditata sehari hari bersama peduli permaisuri. Raja bermufakat bersama. Wisata bahari selalu dikembangkan oleh pemerintah Propinsi Riau. Setelah propinsi kepulauan Riau mekar, maka Riau daratan mesti menggali identitas baru. Ketemu pelaku kebudayaan yang giat sejak tahun 1723. Yakni Kasultanan Siak Sri Indrapura. Kerajaan Melayu daratan ini dekat dengan pelabuhan Sungai Siak. Barang dan jasa lalu lalang. Siang malam sore pagi ibarat tiada henti. Dalam bahasa Jawa Kasultanan Siak Sri Indrapura merupakan negari kang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. Adat bersendi sarak. 


Istana raja molek nan elok. Pilihan untuk menjadikan Siak sebagai ibukota sungguh benar. Para ahli nujum datang. Paranormal hadir. Dukun diundang. Semua sepakat Siak cocok untuk dijadikan ibukota kerajaan. Sesaji dupa kembang dibakar untuk mengiringi prosesi pendirian ibukota kerajaan Melayu. Sesepuh Melayu memberi doa restu. Sarak bersendi Kitabullah. 


Ibadah penuh dengan berkah. 

Sesepuh yang menganut ajaran kejawen tapa kungkum di sungai Siak. Sebagian tapa ngeli sepanjang aliran sungai Siak. Ubarampe dan sesaji lengkap disediakan oleh panitia. Doa keselamatan ini menerapkan keyakinan yang toleran. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, berbeda beda tetapi tetap satu. Ummatan wassathan. 


Rahmatan lil alamin. 

Aliran kepercayaan turut mendoakan saat berdirinya Kasultanan Siak Sri Indrapura. Misalnya tapa ngebleng, tapa pendhem, tapa ngidang, tapa ngalong, tapa ngrowot, tapa nggandhul, tapa pati geni. Ritual ini dilakukan agar semua warga kerajaan ayem tentrem aman damai. Nur cahaya terpancar dari istana. 


Bangsawan rupawan nan cerdik cendekia. 

Aliran sungai Siak membawa kebajikan. Perahu mengangkut hasil bumi. Kayu, buah, sayur. Pusat peradaban Melayu daratan terdapat di Kabupaten Siak Sri Indrapura Propinsi Riau. Bertempat di tepi Sungai Siak yang tersohor. Sungguh tepat bila Universitas Lancang Kuning mengajak  peserta konferensi internasional Ikadbudi. Berkunjung sebagai sarana pengenalan warisan budaya agung. Organisasi Ikadbudi mendukung penuh lancarnya wisata bahari. Wibawa raja terpancar beraura. 


Mahkota segala raja diraja. Kuliner, pakaian dan upacara mewarnai budaya bahari. Warisan tradisional menawarkan kaca benggala. Acuan untuk membaca tanda tanda jaman. Kejayaan masa lampau penuh pelajaran utama. Pada hari Sabtu Wage, 10 Agustus 2024 dilakukan kunjungan kerja di Kasultanan Siak Indragiri. Bersama dengan Ikatan dosen budaya daerah Indonesia atau IKADBUDI. Mereka adalah pengajar dan penelitian seni budaya sastra sejarah dari seluruh kawasan nusantara. Kajian wisata bahari Melayu berdekatan dengan kesadaran literasi. Pepatah petitih terukir indah. 


Syair istana berjalan mengalir. Pantun berisi nasihat bijak bestari. Kosakata pantun diambil dari ekologi sungai Siak. Arti penting budaya dikaji secara hermeneutik. Simbol masyarakat tradisional kaya lambang. Makna etis filosofis Kasultanan Siak Sri Indrapura. Kasultanan berasal dari kata Sultan, yang berarti raja, penguasa atau pemimpin. Siak berarti syariat, peraturan, hukum atau undang undang. Indrapura berasal dari dua kata. Yaitu Indra dan Pura. Indra berarti raja, penguasa, pembesar, pemimpin dan pemuka. Pura berarti kerajaan, istana, kraton dan pemerintahan. Sungai Siak menjadi energi dan inspirasi. Raja dan permaisuri bertenang hati. 


Rakyat terpikat hati. Karena energi terkait dengan semangat juang. Inspirasi terkait dengan aspek gagasan kreatif. Makna luhur masa silam memang dalam. Arti Kasultanan Siak Sri Indrapura adalah kerajaan besar yang memegang hukum syariat negara, dengan pimpinan seorang raja agung bijak bestari, yang mengatur pemerintahan dan sekalian rakyat. Manunggaling kawula gusti. Perahu dan nahkoda melintasi sungai Siak dengan selaras serasi seimbang. Keadilan raja menerangi semesta. 


Permaisuri menabur elok nilai. Adat istiadat sepanjang sungai Siak berlaku turun temurun. Perahu berjalan menurut hukum alam. Tata laksana peradaban memberi kesan bijak bajik. Raja agung nan mulia yang memerintah kerajaan Siak Sri Indrapura. Terdiri dari Sultan yang selalu mendapat hidayah, barokah dan anugerah dari Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Agama ageming aji. Sungai Siak memuat konsep tirta perwita sari. Nur ala Nur, cahaya terang benderang. 


1 Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah I atau Raja Kecil. 1723 - 1740.


2 Sultan Tengku Buwang Asmara. 1740 - 1760


3 Sultan Ismail Abdul Jalil Jamaluddin Syah. 1760 -1761


4 Sultan Abdul Jalil Alamuddin Riayat Syah. 1761 - 1766


5 Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazam Syah. 1766 - 1779


6 Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah II. 1779 - 1781


7 Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah. 1781 - 1784


8 Sultan Assayyidis Syarif Ali Abdul Jalil Saifuddin. 1784 - 1811


9 Sultan Assayyidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin. 1811 - 1827


10 Sultan Assayyidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin. 1827 - 1864


11 Sultan Assayyidis Syarif Kasim I Abdul Jalil Saifuddin. 1864 - 1889


12 Sultan Assayyidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Saifuddin. 1889 - 1908


13 Sultan Assayyidis Syarif Kasim II Abdul Jalil Saifuddin. 1908 - 1945


Saat bertaburan manfaat. Tirta perwita sari merupakan konsep bahari yang memuat ajaran spiritual. Yakni hidup makrifat sejati. Mimbar besar bermakna lebar. Raja Abdul Jalil Rahmat Syah I pendiri Kasultanan Siak Sri Indrapura. Berdiri pada tahun 1723. Berkenan hadir Sinuwun Amangkurat Jawi, raja Mataram yang beribukota di Kartasura. Rombongan Mataram diundang khusus sebagai tamu VVIP. Berangkat lewat pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Singgah di Kota Tamasek Singapura. Bersamaan dengan Sultan Johor. Ki Ageng Jatisawit dan Nyi Ageng Prambanan mengawal Sunan Amangkurat Jawi. Selaku kordinator yaitu Ki Ageng Rijan Gondo Rejoso dari Nganjuk bang wetan. Tuah istana bermuat berkah. 


Embun dingin hati sejuk. Istana jelas terang damai. Sungai Siak mirip bengawan Solo. Maka perlu studi banding. Pengelola Sungai Siak dan bengawan Solo kerja sama. Wisuda Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah I megitu megah mewah gagah indah. Penobatan dihadiri para raja dan utusan negara sahabat. Tampak hadir dari Kasultanan Tidore, Ternate, Buton, Bugis, Goa, Tallo, Banjar, Kutai, Bima, Klungkung, Gianyar, Buleleng, Cirebon, Deli, Serdang, Langkat, Samudra Pasai dan Pagaruyung. Legitimasi dan eksistensi Kerajaan Siak Sri Indrapura makin kokoh, terhormat dan bermartabat. Persahabatan antar kerajaan selalu mesra. Kawan ikat tali temali. 


Air Siak membelah menyibak. Kali Brantas memberi pelajaran buat warga bang wetan. Paguyuban trah Jenggala, Daha, Majapahit, Singasari, Kahuripan, Medang, Demak, Pajang turut serta. Keturunan kerajaan Pajajaran dan Banten memberi doa restu. Mereka datang naik kapal laut. Bahkan selama di istana Siak Sri Indrapura masing masing kerajaan membuka stand pameran. Promosi produk unggulan. Masuk dalam program peningkatan industri kreatif kerajaan. Kali Brantas turut mewarnai leterasi Jawa klasik yang berguna untuk mengembangkan sastra Melayu. Syair sesejuk tetesan embun air. 


Cara hidup ditempuh dengan suasana teduh. Pelabuhan Sungai Siak besar lebar. Diurus oleh pejabat yang segar benar. Istana Siak Sri Indrapura disebut istana Asserayyah Hasyimiah. Ada yang menamakan istana Matahari Timur. Pusat kerajaan pada awalnya di Buantan. Kini istana Siak Sri indrapura berada di Kampung Dalam, kabupaten Siak. Dulu Siak ikut kabupaten Bengkalis. Sejak tahun 1999 Siak dimekarkan menjadi kabupaten otonom. Sungai Siak makin bening berkilau. Pantulan istana Siak berpancar semerbak. 


Raja bertitah berpancar berkah. 

Air Sungai Siak tenang. Anteng meneng sugeng jeneng. Begitulah komentar Sunan Amangkurat kepada Ki Ageng Jatisawit dan Ki Ageng Rijan Gondo Rejoso. Sambil berlayar tamu Mataram mencicipi gurihnya jajan bolu kemojo. Makanan Siak ini renyah gurih gempi. Cocok untuk oleh oleh keluarga di Mataram Kartasura. Pengalaman ini berguna sebagai bekal menata kali Larangan Solo. Embun penyejuk air pendingin. Nasihat penerang. 


Tersirat istana yang penuh berkat. Terima kasih buat penguasa Siak yang memberi undangan penobatan raja. Jasa Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah I memang nyata besar. Putra raja Johor, Sultan Mahmud Syah dengan permaisuri Encik Pong. Berkat jasa dan perjuangan, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah I dinobatkan sebagai pendiri istana Siak Sri indrapura. Anak keturunan selalu berbakti kepada bangsa dan negara. Maritim bisa dibangun lewat kearifan lokal sungai Siak yang tenang, tapi berarus deras. Nasihat Kasultanan nan abadi. 


Hikayat yang bermuat berkat. Maka perairan yang bening lambang keikhlasan. Gelar pahlawan nasional untuk Sultan Syarif Kasim I pada tahun 1997. Makamnya di kompleks Masjid Syahbuddin.Presiden Soekarno pada tahun 1945 disumbang oleh Kasultanan Siak Sri Indrapura. Berupa uang 10 ribu juta gulden. Emas batangan 15 nampan. Sumbangan ini untuk membantu berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Masyarakat Riau bangga kepada Sultan Syarif Kasim I. Lantas digunakan sebagai nama bandara internasional. Kapal pesiar Siak berlayar ke selat Malaka untuk berdiplomasi dengan dunia raya. Alam semesta turut berdoa. 


Jalur kharisma yang selalu terpancar. Jelas umumnya kerajaan berdekatan dengan aliran sungai. Membangun bahari cocok bereferensi dengan aktivitas sungai. Kraton nusantara yang berjumlah 250 punya sejarah kebangsaan. Tiap kraton memberi dukungan dan sumbangan buat pemerintah Indonesia. Para raja nusantara dengan sukarela menggabungkan diri kepada NKRI. Catatan mulia ini penting untuk diajarkan kepada generasi muda. Format republik dan kerajaan dapat berjalan beriringan. Keduanya saling mengisi dan membuat suasana tangguh utuh patuh sepuh ampuh.  Sungai Siak mengalir sampai jauh. Ingat lagu bengawan Solo ciptaan komponis Gesang. Sungai Siak jelas tanggap dan tangguh. Hikayat raja Siak menyibak, nasihat istana memberi berkat manfaat. 


B. Istana Cerdik Cendekia


Al ilmu an nur. Pengetahuan pelita alam. Pelayaran Sungai Siak berbekal doa nan berkah. Hari yang bersejarah. Sabtu Wage, 10 Agustus 2024 Ikadbudi melakukan wisata bahari. Waktu sore hari sekitar pukul 17 sama berlayar. Naik perahu menelusuri jejak Sungai Siak. Hati riang gembira. Wajah cerah terpencar berseri seri. Dari istana Siak raja memberi sabda. 


Daulat istana membawa barokah. 

Ini pengalaman berharga. Setelah melakukan pisowanan agung, disuguhi atraksi air sungai Siak. Istana Asserayyah Hasyimiah tentu berpengalaman dalam mengatur kehidupan sungai. Wajar bila sejak dulu menjadi tujuan studi banding. Wisata bahari memang asri. Al bahrul an nur.


Ainul yakin, pandangan mata hati. Pemandangan indah asri anglam lami. Nama kerajaan Siak Sri Indrapura kerap disebut istana Asserayyah Hasyimiah. Masyarakat Riau juga menyebut istana matahari timur. Cahaya yang gemerlap menyinari dunia Melayu. Pantulan air Siak menambah daya pesona. Teduh tenang tanpa rasa bimbang. 


Laju langkah, maju berkah. Sungai Siak seolah olah kompas penuntun jalan. Jarak tempuh Pekanbaru sampai kraton Siak sekitar 3 jam naik bus. Sepanjang jalan terdapat pipa minyak. Perusahaan minyak bumi punya cara aliran yang efektif. Kanan kiri tumbuh kelapa sawit. Kebun ini sudah lama. Budidaya hasil bumi yang makmur berlimpah ruah. Sepanjang aliran sungai Siak adalah rejeki. Hujan deras memuat berkah dari atas. 


Kelambu biru selalu ditunggu. Peserta naik perahu sama duduk termangu. Kagum pada kebesaran istana Siak dan alam sekitar. Sungai Siak jaman dulu hingga sekarang sebagai alat transportasi. Perahu dan kapal besar hilir mudik. Melampaui kabupaten Siak, Rokan Hilir, Bengkalis dan Pekanbaru. Air mengalir sepanjang masa. 500 meter dari pelabuhan sungai, istana Siak Sri Indrapura berdiri dengan megah. Sebelah 150 m ada alun alun kabupaten Siak. Pembangunan istana Siak terhubung dengan sarana transportasi sungai. Elok nan indah sedap dalam penampakan. 


Segar bugar berlayar. 

Lalulintas Sungai Siak berguna untuk sesama. Kedatangan Sinuwun Amangkurat Jawi sempat bicara mengenai tata niaga migas. Kerajaan Mataram punya usaha pengeboran minyak di Cepu dan Bojonegoro. Kerja sama ini untuk meningkatkan pendapatan ekonomi. Kanjeng Ratu Kencana Kudus terkenal sebagai pengusaha migas yang sukses. Perairan Siak memberi faktor utama. Kerajaan bermimpi kejayaan. 


Kasultanan berurus keindahan. Para anggota yang naik perahu punya daya imajinasi. Temu pengusaha migas kerap dilakukan di kota Tamasek Singapura. Sultan Kutai, Sultan Siak dan raja Mataram kerja sama. Supaya rakyat hidup makmur berkecukupan. Industri migas membuat kas negara terisi penuh. Belanja dan pendapatan memutar roda ekonomi. Sultan Siak terkenal kaya raya. Maklum karena menjadi bos tambang migas yang tersohor. Dari tepi Sungai Siak terdapat anugerah. Raja mengandung jasa. 


Permaisuri mengandung cakap isi. Fungsi Sungai Siak multi guna besar. Perkebunan kelapa sawit, karet cukup menggiurkan investor. Pemilik kapital dari Eropa, Timur Tengah dan Asia berduyun duyung menanam modal. Keramahan dan kemurahan Sultan Siak melancarkan usaha peningkatan ekonomi rakyat. Sungai tempat tumbuh kegiatan ekonomi. Kebijaksanaan berpangkal pengalaman. 


Istana Siak terkenang dalam angan budi. Wisata bahari cocok dikembangkan. Rumah pemukiman penduduk boleh dibilang jarang jarang. Ada satu dua rumah. Terus sepi lagi. Kadang kala temu penjual warung makan kecil. Jumpa pula toko kelontong. Kendaraan yang lewat relatif sepi. Pekanbaru Siak bisa dinikmati dengan memandang kebun yang menghijau. Air mengalir ke Sungai untuk kesegaran. Daulat istana tetap berguna. 


Daulat raja harus terjaga. Segar bugar berkat air sungai Siak. Selang seling di antara pohon sawit. Terdapat pohon pisang, tela rambat, tela pohung. Berada di tepi jalan. Mirip dengan suasana perkebunan sawit di kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Ingat pula aliran sungai Perbaungan. Bahana suara nyaring nyata. 


Hikayat berkat manfaat. Tradisi Melayu dekat dengan sungai dan pantai. Arah menuju kota Siak. Jalan tersibak jadi dua. Tanaman berjajar membelah jalur. Dibuat dua arah. Pepohonan berjajar rapi tertata. Cocok untuk istirahat hilangkan penat. Untuk enggar enggaring penggalih. Sungai Siak yang dikunjungi berkesan di lubuk sanubari. Terpikat oleh syair nasihat. 


Terpedaya oleh syair mulia. Elon nan menawan. Bahari adalah kunci. 

Masuk kota Siak Sri Indrapura. Pemandangan nan elok terpancar. Kota dihias rapi. Sungguh indah. Memang lalu lintas agak sepi. Apalagi kalau malam. Pasti bertambah sepi senyap. Kali Siak yang paling dalam se Indonesia. Airnya tenang. Tapi harus hati hati. Karena sangat dalam. Dalamnya hati mengandung cita budi. 


Lambai tangan hati mendekat. Cerdas tangkas dan sehat akas. Barang kali inilah alasan Sultan Siak mendirikan istana. Jalur lalu lintas sudah tersedia secara alami. Lingkungan yang bersih. Alam yang sehat. Penduduk yang ramah. Jelas cocok untuk pusat pemerintahan. Wawasan ekologis yang beriringan dengan faktor antropologis. Sarwa mirasa. Siak sungguh estetis. Warna warni percikan suara hati. 


Sampan berjalan, raja bertitah. Kapal besar kecil adalah transportasi sungai Siak. Kasultanan Siak Sri Indrapura berjasa kepada bangsa Indonesia. Semangat  peringatan proklamasi kemerdekaan merupakan tonggak untuk mengenang jasa dan perjuangan. 17 Agustus 2024 merdeka lahir batin. Siak mengalirkan nilai patriotisme. Kemuliaan tiang kepedulian. 


Harta benda persembahan sesama. Rasa kebangsaan digali lewat wisata bahari. Istana Asserayyah Hasyimiah acuan buat masyarakat Propinsi Riau. Generasi muda bisa belajar. Suri teladan merupakan referensi untuk menatap masa depan yang cemerlang. Dari tepi Sungai Siak lalulintas budaya makin gancar lancar. Selancar air sungai Siak. Syair mantra meneguh jiwa. 


Pesona jiwa berkelana. Wisata bahari berjaya di sungai. Siak terus bergerak. Riau makin kilau. Pekanbaru bersatu padu. Hikayat terpatri dalam istana bijak bestari, raja elok berperi.rel

Share:
Komentar

Berita Terkini