Tim 9 Harapkan Masyarakat Tapsel Kawal Balon Dolly-Buchari dari Kelompok yang Tak Bertanggungjawab

Share:
Hindari kampanye hitam dan percobaan pencekalan. Kita harus mengawal calon independen Dolly Pasaribu hingga ke KPU Tapsel pada bulan Agustus mendatang.ist




Tapsel | Garda.id


Kampanye hitam dalam pilkada Tapanuli Selatan (Tapsel) kembali mencuat setelah sekelompok pendukung bakal calon (balon) Bupati Dolly-Buchori, dari jalur independen, berkumpul di kantor Tim 9 Pemenangan Dolly di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kamis, 25 Jui 2024.


Mereka membawa spanduk bertuliskan “Tolak Intimidasi,” sebagai bentuk protes terhadap tindakan sejumlah individu yang mengaku sebagai Tim Sukses (TS) Dolly Pasaribu, namun justru menebar ancaman dan intimidasi.


Munculnya Oknum TS Siluman


Para pelaku, yang disebut sebagai TS “Siluman,” dilaporkan berkeliling di wilayah Tapsel dengan membawa secarik kertas dan mengklaim sebagai tim sukses Dolly Pasaribu. 


Mereka mendatangi rumah-rumah warga dan mengancam bahwa mereka yang menolak menandatangani surat yang dibawa akan kehilangan akses terhadap bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial (Bansos), dan program pemerintah lainnya. Tindakan ini memicu ketakutan dan keresahan di kalangan warga, yang merasa terancam jika tidak menuruti permintaan tersebut.


Ironisnya, beberapa warga yang awalnya mendukung Dolly Pasaribu ternyata terjebak dalam skenario ini. 


Setelah menandatangani surat, mereka baru menyadari bahwa di balik surat itu terdapat pernyataan yang menyatakan ketidakdukungan terhadap Dolly. 


Sebagai kompensasi, TS “Siluman” memberikan uang tunai kepada warga dengan nominal berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.


*Suara dari Pendukung Dolly-Buchori*


Ahmad Jiman Lubis, mewakili warga dari Kecamatan Angkola Barat, bersama Sukri Simbolon (Batang Toru) dan Mirhan Pulungan (Sayurmatinggi), melaporkan kejadian ini ke Sekretariat Tim 9 Pemenangan Dolly-Buchori.


 Mereka menyatakan kekecewaannya terhadap praktik kotor yang mencoreng proses demokrasi.


“Kami sangat terkejut ada yang tega melakukan hal seperti ini. Mereka memanfaatkan kepercayaan warga untuk kepentingan yang tidak jelas. Ini sangat merugikan dan mencoreng proses demokrasi yang sedang kami jalani,” ungkap Ahmad Jiman Lubis, dengan nada kecewa.


Mirhan Pulungan juga mendesak pihak berwenang untuk segera menindaklanjuti kasus ini dan menghentikan aksi TS “Siluman” yang meresahkan warga. “Kami meminta keadilan dan kejelasan mengenai siapa yang berada di balik semua ini,” tegasnya.


*Seruan untuk Menjaga Demokrasi Sehat*


Ketua Tim 9, Safruddin Ismail Lubis, bersama Sagi Muliadi, Asril Siregar, dan anggota tim lainnya, mengimbau para pendukung Dolly Pasaribu dan Ahmad Buchori untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh aksi sogokan dari para provokator. 


Mereka menekankan pentingnya menjaga integritas proses demokrasi dan menghindari kampanye hitam serta intimidasi.


“Mari kita kawal demokrasi dengan sehat dan tetap pada pendirian masing-masing. Hindari kampanye hitam dan percobaan pencekalan. Kita harus mengawal calon independen Dolly Pasaribu hingga ke KPU Tapsel pada bulan Agustus mendatang,” ujar Safruddin Lubis, menutup pernyataannya.zal

Share:
Komentar

Berita Terkini