Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid bukber bersama kalangan pers.ist |
Medan | garda.id
Dalam bulan yang penuh berkah, Bank Sumut gelar berbuka puasa bersama rekan rekan jurnalis. Dengan tema "Sesungguhnya dalam silaturahmi terdapat Rahmat dan berkah yang melimpah,".
Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi mengatakan dirinya tak asing dengan dunia kewartawanan karena dia sejak SMA sudah belajar menulis.
"Dunia wartawan bukan dunia baru bagi saya. Sejak SMA saya suka menulis.
Ketika itu saya menulis tentang keagamaan hampir ratusan tulisan namun belum satupun yang masuk disebabkan tulisan saya kemungkinan belum layak," ujarnya didampingi Direktur Pemasaran Hadi Sucipto, Direktur Bisnis dan Syariah PT Bank Sumut Syafrizalsyah dan Corporate Secretary Bank Sumut Agus Condro Wibowo, Jumat (22/3/2024).
Babay mengungkapkan masa kecilnya ketika SMA di Yogyakarta. Dimana waktu SMA kelas 1 bapaknya meninggal, dan meninggalkan bersama 3 adiknya. Kemudian tinggal sama Paman yang memiliki 5 anak ditambah jadi enam orang. Pamannya adalah seorang dosen sehingga banyak buku - buku di rumah pamannya.
"Kata paman kala itu, kalau mau sukses banyak baca buku. Jadi saya tertarik dari berbagai tafsir Alquran. Udah saya baca. dari setiap tafsir itu, saya tulis pakai mesin tik. Ternyata dari ratusan itu, tak ada yang diterima di koran," katanya.
Ia menyebut setelah tulisan tentang agama tak ada yang dimuat, lalu diapun menulis cerpen. Dikirim ke koran, ternyata tak diterima juga.
"Lalu saya aduk-aduk lagi tulisan itu dari berbagai sumber sehingga diterima/terbit dengan honor masa itu lima ribu rupiah. Lalu pas mahasiswa saya nulis di kompas, Republika. Tahun 1994 mulai nulis di media nasional. Di kompas terbit dapat honor 500.000, di Republika dapat 150.000 dan di Jawa pos hanya Rp100 000," katanya.
Tahun 1995-1997 dia menjadi wartawan di harian Suasana Semarang dengan gaji Rp50.000 perbulan. Untuk itu dunia tulis menulis tidak asing baginya. Bahkan dengan buku dia mengenal banyak teman. Ketika di UGM, bukunya diberikan kepada mahasiswi yang lewat didepannya.
"Saya melamar isteri dengan buku. Buku saya kasi ke anak-anak UGM antara lain ke mahasiswa kedokteran, ekonomi. Dari situlah keterampilan menulis jadi terasah," kata Babay
Ke depan dia pun ingin ada tulisan tentang UMKM. Ada kontrak dengan Info Bank, ada kontrak tulisan tentang UMKM. Sehingga harapannya Bank Sumut dapat dorong UMKM untuk bergerak maju. Rel